Rabu, 23 September 2009

Peringatan tentang bahaya hawa nafsu

-sungguh nafsu marahku pada nasehat tak terima.
Karena berangkat dari ketidaktahuannya.
Adanya peringtan berupa uban dikepala.
Dan ketidakberdayaan tubuh akibat umur senja.

- nafsu amarahku takmau bersiap-siap diri.
Dengan mengerjakan amal baik yang bernilai.
Untuk menyambut tamu yang pasti.
Tamu yang singgah dikepala nan tiada malu lagi.

-jikalau aku tahu
Bahwa diriku takdapat menghormat tamu.
Maka lebih baik kusembunyikan diriku.
Dengan cara menyemir uban dikepalaku.

-Siapakah gerangan?
Sanggup mengendalikan nafsuku dari kesesatan.
sebagaimana kuda liar yg terkendalikan.
Dengan talikekangan.

-jangan kau berharap waktu sesaat.
Dapat mematahkan nafsu dengan maksiat.
Karena makanan justru perkuat.
Bagi sirakus makanan lezat.

-Nafsu itu bagai bayi.
Bila kaubiarkan akan tetap menyusu tiada henti.
Namun bila kau sapih itu bayi.
Maka ia akan berhenti sendiri.

-Maka palingkanlah nafsumu dari kesenangan.
Takutlah jangan sampai ia miliki kekuasaan.
Maka akan membunuhmu dan membuatmu cela.

-jagalah nafsu.
Ia bagai ternak dalan kebaikan.
Jika ia merasa nyaman dalam kebaikan itu.
Maka tetap jaga dan jangan biarkan.

-Betapa banyak kelezatan.
Justru bagi seseorang membawa kematian.
Karena tiada pengertian.
Bahwa racun tersimpan dalam makanan.

-waspadalah diri.
Terhadap tipu dayanya lapar dan kenyang.
Sebab sering terjadi.
Rasa lapar lebih daripada kenyang.

-Cucurkanlah airmata
Dari kelopakmata yang penuh nodadosa.
Tetap dan pelihara
Rasa sesal dan kecewa.

-Lawanlah hawanafsu dan setan durjana.
Durhakalah pada keduanya.
Jika mereka tulus menasehati.
Maka engkau harus mencurigai.

-janganlah engkau taat kepada mereka berdua.
Baik selaku musuh atau selaku hakim.
Sebab engkau sudah tau dengan nyata.
Bagaimana tipudaya musuh dan hakim.

-kumohon ampun kepada Allah.
Atas ucapan yang tanpa amaliah.
Sungguh hal itu kusamakan.
Dengan orang mandul tak berketurunan.

-Engkau kuperintah lakukan kebaikan.
Namun aku sendiri tak mengerjakan.
Maka tiada berguna ucapanku agar kau berlaku lurus.
Sedangkan diriku sendiri tak lurus.

-Sebelum mati aku tak cari perbekalan.
Dengan mengerjakan ibadah yang disunatkan.
Aku tak pernah shalat dan puasa kecuali ibadah wajib saja.

Alburdah imam bushiri

Tidak ada komentar: